Minggu, 27 Februari 2011

MUI Bogor Ungkap 'Borok' Ahmadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Dewan Penasehat MUI Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, H E Khaerul Yunus yang ditunjuk sebagai saksi ahli dalam persidangan kasus penyerangan dan perusakan kampung Ahmadiyah membeberkan sejumlah fakta dan data pelanggaran pengikut Mirza Ghulam Ahmad tersebut. "Sejak 2005 aliran Ahmadiyah di Cisalada Kabupaten Bogor telah dilarang melebarkan jaringan, setelah adanya keputusan Muspida dan SKB tiga menteri, namun mereka tidak mengindahkannya," katanya di Cibinong, Rabu (23/2).

Saat memberikan keterangannya di hadapan masjelis hakim pada persidangan lanjutan kasus penyerangan dan perusakan kampung Ahmadiyah di Pengadilan Negeri Cibinong, Khaerul menegaskan pengikut Ahmadiyah tetap mendirikan mesjid yang awalnya sudah disepakati untuk tidak didirikan.

Menurut dia, jaringan itu juga menjadikan madrasah sebagai tempat pertemuaan dan merekrut jemaah baru. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan, warga ingin menegur, namun karena ada perlawanan hingga penusukan maka terjadilah penyerangan tersebut. Khaerul mengatakan ada tiga point penting yang dilanggar oleh Ahmadiyah adalah pertama melanggar SKB tiga menteri, kedua mendirikan dan membangun Mesjid yang sudah dilarang oleh Pemerintah daerah dan melakukan perekrutan dengan menjadikan sarana Madrasah Ibtidaiyah sebagai tempat penyaluran agama.

Dalam kesaksiannya, Khaerul juga memaparkan sejumlah data dan fakta terkait aliran Ahmadiyah yang telah melenceng dari ajaran Islam, seperti pengakuan warga Ahmadiyah bahwa Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi terakhir, dan penggalan isi kitap Tazdkirah yang diambil dari potongan ayat-ayat Alquran yang telah diacak-acak.

Ia membeberkan sejumlah fakta terkait alirah Ahmadiyah bukanlah Islam, dimana pengakuan Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi dan juga Tuhan yang sangat jelas sebagai bentuk kesesatan. "Dari masa Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW tidak pernah ada yang mengatakan dirinya Tuhan. Tapi Mirza Ghulam dengan angkuhnya dalam Tazdkirah halaman 195-196 menyatakan dirinya Tuhan," tegas Khaerul.

Khaerul menyatakan, berdasarkan fakta-fakta yang ada tentang perbedaan antara Ahmadiyah dan Islam inilah yang melandasi perjuangan warga Muslim untuk menolak Ahmadiyah sebagai Islam. Ditambahkan Khaerul, kasus Ahmadiyah pada umumnya dan kasus Ahmadiyah di Cisalada Bogor pada khususnya disebabkan oleh pelanggaran SKB tiga menteri, pelanggaran terhadap pelarangan Ahmadiyah di Kabupaten Bogor sejak 22 Juli 2005 dan pembiaran pemerintah Pusat terhadap Ahmadiyah, sehingga rakyat mengambil jalan sendiri.

"Oleh karena itu, solusinya adalah membubarkan dan melarang Ahmadiyah di seluruh Indonesia atau buat agama sendiri dengan nama Ahmadi atau agama Mirza. Dengan begini hak-hak mereka akan kita hormati," katanya.

Khaerul berpendapat ketiga terdakwa hanyalah sebagai korban dari pembiaran paham Ahmadiyah oleh pemerintah, sebab seharusnya pemerintah pusat dan daerah cepat tanggap dengan langsung membubarkan Ahmadiyah. "Pemerintah semestinya bertindak preventif sehingga tidak terjadi konflik. Dan masyarakat juga harus bersatu padu untuk mendukung pembubaran Ahmadiyah," kata Khaerul.

Dalam persidangan lanjutan kasus penyerangan dan pembakaran Kampung Ahmadiyah Cisalada, kuasa hukum tiga terdakwa menghadirkan saksi ade charge (meringankan) yaitu Dewan Penasehat MUI Kabupaten Bogor, HE Khaerul Yunus, tokoh masyarakat Ciampea Udik Dadun Nasri dan korban penusukan Rendy.
Saksi lainnya, Dadun Nasri mengatakan, penyerangan dan pembakaran mesjid terjadi setelah adanya penusukan.

Penusukan itu terjadi di tengah kegelapan karena lampu mati, saat itu warga Jemaat Ahmadiyah sedang menerima kedatangan sejumlah pemuda dari Desa Kebon Kopi. "Kabar penusukan sampai ke warga kampung, karena itulah warga menyerang kampung tersebut karena emosi saat melihat korban penusukan," katanya.

Menanggapi hasil persidangan, Kuasa hukum para terdakwa, San Allaudin, mengatakan, keterangan saksi ahli dari MUI dan warga sudah sangat jelas bahwa seluruh kejadian bermula dari penusukan yang dilakukan oleh warga Ahmadiyah Cisalada. "Semua saksi sudah memberikan keterangan dan memastikan bahwa ada perlawanan yang dilakukan warga Ahmadiyah sehingga memicu bentrokan. Bahkan saksi ahli juga sudah menegaskan bahwa Ahmadiyah sesat dan menyesatkan. Kami yakin keterangan itu bisa meringankan klien kami," katanya.

Sementara itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) meminta waktu dua pekan untuk memberikan tuntutan terhadap ketiga terdakwa pengerusakan kompleks Ahmadiyah, yakni, Aldi Afriansyah, Dede Novi dan Akbar Ramanda. Epiyarti salah seorang JPU meminta kepada Majelis Hakim persidangan yang dipimpin Astriawati, agar memberikan waktu dua pekan untuk membacakan tuntutan terhadap para terdakwa tersebut. Majelis hakim pun memberikan waktu sampai 9 Maret kepada JPU.

Rahasia Malam

unduk | Buletin Dakwah | Monday, February 11th, 2008
Al-Isra 79-81
Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. Dan katakanlah:”Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong. Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (al-Isra’79-81)
Malam berbeda dari siang. Malam itu gelap dan siang itu terang, karena itu waktu malam lebih cocok untuk tidur, bersenang-senang dengan keluarga dan istirahat. Siang itu sebenarnya adalah waktu bangun dan bekerja dalam mencari karunia Allah.
Karena itu, di mana-mana di seluruh dunia, waktu kerja resmi selalu di siang hari. Waktu kerja malam sebenarnya bersifat emergency untuk mengurus kepentingan umum seperti kesehatan, keamananan dan lain-lain.
Karena kegiatan ummat manusia pada umumnya di siang hari, maka suasana malam lebih hening dan tenang. Suasana seperti ini lebih cocok untuk beribadah dan membuka kontak batin dengan Allah Tuhan Pencipta.
Batin manusia adalah suatu yang bersifat spiritual yang tidak bisa diindera oleh manusia dan Allah Maha Tinggi juga adalah sesuatu yang bersifat spiritual yang tidak bisa diindera oleh manusia. Pada waktu itulah spirit bertemu dengan spirit sehingga terjadi komunikasi yang menyambung.
Di siang hari, manusia sibuk dengan urusan keluarga, ekonomi, kegiatan masyarakat dan negara. Boleh jadi di siang hari orang tidak fokus dalam mengingat Allah dan beribadah kepada-Nya. Lagi pula kekurangan istirahat di malam hari karena digunakan untuk shalat malam bisa diganti di siang hari di saat-saat waktu istirahat biasa.
Al-Muzammil 7
Sesungguhnya kamu mempunyai kesibukan yang panjang di siang hari. (al-Muzammil 7)
Urusan dunia telah menguras tenanga dan pikirannya sepanjang hari. Banyak prestasi yang telah ia raih, tetapi juga banyak cita-cita yang belum tercapai dan masalah yang susah untuk dipecahkan. Allah Yang Maha Tahu menyiadakan waktu baginya di malam hari untuk menenangkan hati dan pikiran sambil memberikan kesempatan kepadanya di waktu-waktu tertentu di bagian malam untuk munajat kepada Allah, mengadukan nasibnya dan memohon jalan keluar untuk masalah yang sedang ia hadapi. Ini adalah bagian dari sifat Rahman dan Rahim Allah s.w.t.
Qur’an mengatakan bahwa bangun di waktu malam sangat kondusif untuk berbubungan dengan Allah melalui berbagai upaya seperti shalat, zikir, do’a, membaca Qur’an, istighfar, taubat, tafakkur, minta pendapat (istikharah) dan lain-lain.
Shalat malam ada yang bersifat wajib dan ada yang bersifat sunnat. Shalat wajib adalah shalat Maghrib di awal malam, shalat Isya di awal/ pertengahan malam dan shalat Shubuh di akhir malam. Shalat sunnat ada yang dilakukan sebelum shalat wajib atau setelahnya, dan juga shalat sunnat malam yang disebut qiyamul-lail seperti shalat tahajjud dan shalat tarawih di malam Ramadhan serta shalat witir, yang waktunya mulai shalat Maghrib dan ‘Isya’ sampai menjelang waktu subuh.
Shalat malam yang utama adalah yang dilakukan setelah bangun dari tidur di malam hari, di saat orang lain sedang tidur nyenyak. Inilah yang disebut shalat tahajjud. Di saat itu, insan mu’min bangun dari tidurnya yang nyenyak. Ia kalahkan perasaan kantuk yang berat, lalu berwudhu’ dan melakukan shalat malam dengan khusyu’ menghadap Allah s.w.t.
Lakukanlah shalat sunnat tahajjutdi sebagian malam; mudah-mudahan Tuhanmu akan membangkitkanmu pada tempat yang terpuji. (al-Isra1 79)
Qur’an mengatakan bahwa shalat malam asyaddu watha’an wa aqwamu qila (sangat menyambung dengan Allah dan ucapannya sangat mantap). Shalat malam menjadi menyambung dan mantap karena dilakukan dengan tekad mengalahkan kantuk, membasahi anggota tubuh dengan air wudhu’, suasana yang hening di mana yang terdengar hanya bisikan dan desir nafas hamba yang sedang membaca bacaan shalat, zikir dan doa dengan penuh tekun, kata demi kata diikuti dengan perasaan harap-harap cemas apakah akan memperolah kasih sayang-Nya atau tetap dalam kesulitan.
Bacaan shalat membimbing orang beriman kepada kehidupan yang diridhai Allah. Bacaan shalat mulai takbiratul ihram, do’a iftitah, al-Fatihah, bacaan ayat-ayat Qur’an, doa dan zikir ruku’, sujud, dan duduk di antara sujud, sampai kepada salam, semuanya adalah bacaan yang mengingatkan orang beriman akan kebesaran Allah dan kebutuhan manusia kepada-Nya.
Tidak ada tempat berlindung yang lebih aman kecuali kepada Allah. Bacaan tersebut akan lebih menyambung dan mantap bila dilakukan dengan pengertian. Memahami bacaan adalah bagian dari praktek shalat yang khususu’ di mana antara amalan mulut, hati dan badan tidak terpisah. Karena itu, ada kewajiban setiap orang beriman untuk belajar bahasa Arab, paling tidak bahasa Arab menyangkut bacaan-bacaan yang ada dalam ibadah shalat, do’a dan zikir.
Dulu untuk belajar bahasa Arab orang harus masuk pesantren atau jadi santri di madrasah, tetapi sekarang banyak cara yang bisa dilakukan. Pepatah lama mengatakan bahwa tidak satu jalan ke Roma. Pada waktu ini banyak metode yang ditemukan oleh para ahli untuk menguasai bahasa Arab praktis. Bagi yang mempunyai peluang, banyak lembaga yang menyelenggarakan kursus-kursus dan buku-buku praktis yang bisa digunakan untuk belajar. Bila ada kemauan pasti di sana ada jalan.
Di samping bacaan shalat, ada zikir dan do’a yang bisa dipanjatkan kepada Allah. Allah dan Rasul telah mengajarkan zikir untuk berbagai keperluan dan kesempatan dalam rangka mendekatkan hamba kepada Tuhannya, termasuk zikir di shalat malam. Mengenai do’a ada dua jenis. Pertama adalah do’a-do’a dengan formula-formula baku dari Qur’an dan Sunnah. Formula-formula tersebut adalah untuk dijadikan contoh bagi orang beriman. Kedua adalah do’a yang baik sesuai kebutuhan hamba yang berdo’a dengan bahasa dan susunan kata yang ia pilih sendiri. Do’a yang maqbul bersyarat dengan ketulusan hati, keimanan yang kuat dan harapan yang besar akan mustajab dari Allah s.w.t.
Di antara do’a shalat malam:
Tuhanku! Masukkanlah aku ke tempat masuk orang yang benar! Keluarkanlah aku dari tempat keluar orang yang benar dan jadikan untukku dari sisi Engkau tempat terpuji! (al-Isra1 75)
Selanjutnya hamba yang bersangkutan diminta untuk mengucapkan:
Telah datang kebenaran dan telah hancur kebatilan dan kebatilan itu sudah semestinya hancur! (al-Isra1 76)
Bacaan ini mengisyaratkan bahwa Allah akan selalu memenangkan kebenaran dan membatalkan kebatilan. Bila hamba berjalan di jalan yang benar dan ia konsisten untuk itu, maka Allah pasti akan membantunya. Dosa-dosanya akan diampuni. Kesalahan-kesalahannya akan diperbaiki. Cita-citanya akan tercapai. Kasih saying Allah akan selalu menyertainya.
Allah Maha Rahman memberikan sebuah media kepada hamba-Nya yang beriman untuk keluar dari keragu-raguan yang dihadapinya dalam hidup. Media itu adalah shalat istikharah (mohon pertimbangan Allah untuk memantapkan hati terhadap sebuah pilihan yang lebih baik), yang lebih afdhal di dilakukan di malam hari. Boleh jadi seorang insan dihadapkan kepada dua pilihan yang sulit.
Misalnya dalam memilih teman hidup (seorang calon isteri atau calon suami), tempat bekerja yang cocok, pegawai dan teman sekerja, atau proyek tertentu yang menyangkut kepentingan banyak orang. Di saat pertimbangan orang-or-ang yang dekat dengannya tidak dapat meyakinkan dirinya, maka pada waktu ia munajat kepada Allah melalui shalat istikharah, mohon supaya ditunjuki jalan yang benar. Shalat istikharah dapat ciilakukan berkali-kali sampai hatinya mantap utuk membuat sebuah keputusan yang tepat.
Orang yang bangun di tengah dalam rangka beribadah kepada Allah dan mendekatkan dirinya kepada-Nya mempunyai kedudukan tersendiri di sisi Allah.
Apakah orang yang menyembah di tengah malam dalam keadaan sujud atau berdiri mengkhawatirkan hari akhirat dan mengharapkan kasih sayang Tuhannya (sama dengan orang yang tidak melakukannya)? Katakanlah apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui? Oramg yang selalu ingat kepada Allah dalah orang yang mempunyai pemahaman. (al-Israr1 9)
Dalam ayat lain (Al ‘Imran 191) dinyatakan bahwa orang yang mempunyai pemahaman atau ulul-albab adalah orang yang selalu ingat (zikir) kepada Allah dalam keadaan berdiri, duduk dan berbaring. Mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. Mereka mengatakan: “Semua ini tidak Engkau ciptakan dengan percuma! Maha Suci Engkau dan jauhkanlah kami dari siksa neraka.”
Inilah yang dimaksud tadabbur, yaitu mengamati ciptaan Allah dengan pikiran dan hati yang mendalam, lalu membawa insan yang bersangkutan kepada kesimpulan akan kebesaran Allah dan kekerdilan manusia. Intinya adalah bertasbih memuji Allah, mensyukuri nikmat yang diberikan, selalu berserah diri kepada-Nya dan mohon dihindarkan dari mara bahaya, terutama azab neraka.

ADZAT DANCE

anak malingping

PERJALANAN CINTAKU

Jumat, 25 Februari 2011

keitimewaan al-qur'an

Keistimewaan Dan Keutamaan Al-qur'an / Alquran Sebagai Kitab Suci Umat Islam Di Dunia

Al Qur'an adalah kita suci umat islam yang diturukan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai rasul memiliki berbagi keistimewaan / keutamaan dibandingkan dengan kitab-kitab suci lainnya sebagai berikut di bawah ini :
1. Memberi pedoman dan petunjuk hidup lengkap beserta hukum-hukum untuk kesejahteraan dan kebahagiaan manusia seluruh bangsa di mana pun berada serta segala zaman / periode waktu.
2. Memiliki ayat-ayat yang mengagumkan sehingga pendengar ayat suci al-qur'an dapat dipengaruhi jiwanya.
3. Memutus rantai taqlid yang menghilangkan kebebasan berfikir serta memperlemah kemampuan berupaya dan berkarya manusia.
4. Memberi gambaran umum ilmu alam untuk merangsang perkembangan berbagai ilmu.
5. Memiliki ayat-ayat yang menghormati akal pikiran sebagai dasar utama untuk memahami hukum dunia manusia.
6. Menyamakan manusia tanpa pembagian strata, kelas, golongan, dan lain sebagainya. Yang menentukan perbedaan manusia di mata Allah SWT adalah taqwa.
7. Melepas kehinaan pada jiwa manusia agar terhindar dari penyembahan terhadap makhluk serta menanamkan tauhid dalam jiwa.